Posts

Showing posts from October, 2021

TEORI KROMATOGRAFI KERTAS

Image
 Latar belakang Kromatografi digunakan untuk memisahkan campuran dari substansinya menjadi komponen - komponennya. Seluruh bentuk kromatografi bekerja berdasarkan prinsip yang sama. Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam (berupa padatan atau cairan yang didukung pada padatan) dan fase gerak (cairan atau gas). Fase gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen - komponen dari campuran bersama - sama. Komponen - komponen yang berbeda akan bergerak pada laju yang berbeda pula. Kita akan melihat alasannya pada halaman selanjutnya. Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Anda mungkin telah menggunakan kromatografi kertas sebagai salah satu hal pertama yang pernah anda kerjakan dalam bidang kimia untuk pemisahan, misalnya campuran dari pewarna - pewarna yang menyusun warna tinta tertentu. Ini merupakan contoh yang mudah, mari memulai dari hal itu. Anggaplah anda mempunyai tiga p

MENENTUKAN NILAI RF PADA DAUN BAYAM MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI KERTAS

Image
Tujuan :  Dapat mengamati proses kromatografi pada fase diam (kertas). Dapat mengetahui nilai Rf dari daun bayam. Dapat mengetahui pigmen daun bayam dari ekstrak daun bayam menggunakan metode kromatografi kertas. Teori dasar :       Kromatografi adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan molekul berdasarkan perbedaan ukuran, bentuk, massa, muatan. Kelarutan dan penyerapan bersifat bahwa dalam kromatografi kertas campuran berada diatas kertas, dikeringkan, dan pelarut dibiarkan mengalir sepanjang lembaran dengan gaya tarik kapiler.    Sebagai pelarut, perlahan - lahan bergerak melalui kertas senyawa yang berbeda dari senyawa yang berbeda pula. Kemudian divisualisasikan, pigmen tumbuhan yang berbeda dapat dipisahkan dengan menggunakan teknik kromatografi kertas. Alat dan Bahan : Daun bayam segar Strip kertas saring Chamber / kubus kaca yang berguna untuk wadah fasa gerak dan tempat berlangsungnya kromatografi. Lesung dan alu Pelarut eter : aseton (9 : 1) Gelas ukur dengan 5 ml aset

STANDARISASI LARUTAN NaOH dan H2C2O4 secara ALKALIMETRI

 Tujuan Praktikum : Menentukan konsentrasi NaOH (Natrium Hidroksida) dengan tepat. Menentukan kadar suatu bahan kimia secara alkalimetri. Mengetahui perubahan warna larutan ketika telah mencapai titik ekivalen.  Teori dasar :      Alkalimetri merupakan salah satu metode titrasi asam - basa yang sering digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu asam. Dasar reaksi yang digunakan pada metode alkalimetri ini merupakan reaksi penetralan. Larutan standar yang digunakan pada praktikum kali ini adalah NaOH (Natrium Hidroksida) karena memiliki kemurnia yang tinggi. Sedangkan zat baku yang digunakan adalah H2C2O4 (asam oksalat) yang nantinya ditambahkan dengan indikator PP (Phenolptelin). Dalam praktikum kali ini tidak bisa menggunakan jenis indikator asli yang lain seperti : indikator T.B (Thymol Blue), indikator M.R (Methyl Red), indikator C.U(Crystal Violet), dan indikator lainnya. karena banyak trayek pH yang dihasilkan akan sangat jauh dari titik ekivalen.        Dalam titrasi NaOH dan H2