STANDARISASI LARUTAN NaOH dan H2C2O4 secara ALKALIMETRI

 Tujuan Praktikum :

  • Menentukan konsentrasi NaOH (Natrium Hidroksida) dengan tepat.
  • Menentukan kadar suatu bahan kimia secara alkalimetri.
  • Mengetahui perubahan warna larutan ketika telah mencapai titik ekivalen. 

Teori dasar :

     Alkalimetri merupakan salah satu metode titrasi asam - basa yang sering digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu asam. Dasar reaksi yang digunakan pada metode alkalimetri ini merupakan reaksi penetralan. Larutan standar yang digunakan pada praktikum kali ini adalah NaOH (Natrium Hidroksida) karena memiliki kemurnia yang tinggi. Sedangkan zat baku yang digunakan adalah H2C2O4 (asam oksalat) yang nantinya ditambahkan dengan indikator PP (Phenolptelin). Dalam praktikum kali ini tidak bisa menggunakan jenis indikator asli yang lain seperti : indikator T.B (Thymol Blue), indikator M.R (Methyl Red), indikator C.U(Crystal Violet), dan indikator lainnya. karena banyak trayek pH yang dihasilkan akan sangat jauh dari titik ekivalen.

       Dalam titrasi NaOH dan H2C2O4 terjadi reaksi penetralan yang akan membentuk ion H+ dan ion OH-, sehingga membentuk H2O. Jumlah ion H+ sebanyak 2, sehingga jumlah ekuivalen yang dimiliki H2C2O4 juga sebanyak 2 ekuivalen.

          Dalam praktikum kali ini, proses penambahan asam membuat pH larutan menjadi turun. karena memperbesar konsentrasi H+, sedangkan dengan proses penambahan basa akan membuat pH larutan menjadi naik, karena meningkatkan konsentrasi OH-. Sementara apabila suatu larutan ditambahkan air, maka juga akan mengubah pH, karena konsentrasi asam dan basanya akan mengecil. Sedangkan pada praktikum kali ini akan terjadi dimana ion H+ dan H2C2O4 akan bereaksi dengan ion OH- dari NaOH dan akan membentuk molekul air yang netral (pH = 7).

          Dalam alkalimetri / titrasi alkalimetri bisa digunakan sebagai titran yang kemudian diteteskan ke larutan nitrat yang bersifat asam sehingga larutan menjadi netral. Ketika mol basa bereaksi sama dengan jumlah mol asam dalam larutan titrat, maka titik ekuivalen titran akan tercapai.

        Berikutnya, titik akhir titrasi akan diketahui menggunakan indikator tertentu. Langkah terakhir dari titrasi alkalimetri adalah penentuan kadar atau konsentrasi sampel. Tentu saja penentuan ini dilakukan dengan menerapkan rumus umum titrasi, dimana jumkah mol basa harus sama dengan jumlah mol asam.

        Jumlah mol basa diketahui dengan perkalian total volume yang dibutuhkan agar bisa mencapai titik akhir titrasi dengan menggunakan konsentrasi larutan basa yang konsentrasinya sudah diketahui.


Alat dan Bahan

  • Pipet volume 25 ml
  • Buret teflon 50 ml

Comments

Popular posts from this blog

MENENTUKAN NILAI RF PADA DAUN BAYAM MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI KERTAS

TEORI KROMATOGRAFI KERTAS