MENENTUKAN NILAI RF PADA DAUN BAYAM MENGGUNAKAN METODE KROMATOGRAFI KERTAS

Tujuan
  • Dapat mengamati proses kromatografi pada fase diam (kertas).
  • Dapat mengetahui nilai Rf dari daun bayam.
  • Dapat mengetahui pigmen daun bayam dari ekstrak daun bayam menggunakan metode kromatografi kertas.
Teori dasar
     Kromatografi adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan molekul berdasarkan perbedaan ukuran, bentuk, massa, muatan. Kelarutan dan penyerapan bersifat bahwa dalam kromatografi kertas campuran berada diatas kertas, dikeringkan, dan pelarut dibiarkan mengalir sepanjang lembaran dengan gaya tarik kapiler.
   Sebagai pelarut, perlahan - lahan bergerak melalui kertas senyawa yang berbeda dari senyawa yang berbeda pula. Kemudian divisualisasikan, pigmen tumbuhan yang berbeda dapat dipisahkan dengan menggunakan teknik kromatografi kertas.
Alat dan Bahan :
  • Daun bayam segar
  • Strip kertas saring
  • Chamber / kubus kaca yang berguna untuk wadah fasa gerak dan tempat berlangsungnya kromatografi.
  • Lesung dan alu
  • Pelarut eter : aseton (9 : 1)
  • Gelas ukur dengan 5 ml aseton
  • Pipa kapiler
  • Benang
  • Staples
  • Gunting
  • Spatula besi
  • Kaca arloji
  • Penggaris dan pensil
Prosedur :
  1. Mengambil beberapa daun bayam yang baru dipetik.
  2. Menggunting daun bayam menjadi potongan kecil dan menaruhnya di lesung.
  3. Mengambil gelas ukur yang berisi 5 ml aseton kemudian menuang ke salam mortar/lesung.
  4. Menghaluskan daun bayam menggunakan lesung dan alu.
  5. Memindahkan daun bayam yang telah dihaluskan ke kaca arloji  menggunakan spatula.
  6. Mengambil selembar kertas saring yang memiliki ujung segi 3 (telah digunting)
  7. Mengambil pensil dan penggaris
  8. Meletakkan setetes hasil tumbukan daun bayam ke tengah garis dengan bantuan pipa kapiler.
  9. Mendiamkam tetesan hungga mengering dan ulang sampai 4 - 5 tetes ditempat pada satu titik kertas.
  10. Mengambil chamber / wadah untuk proses kromatografi dan menuangkan pelarut eter aseton ke dalam chamber.
  11. Melipat salah satu ujung yang persegi pada kertas saring dan kemudian beri staples.


  12. Menggantungkan strip kertas saring dengan benang ke dalam chamber kromatografi. Titik yang terdapat ekstrak daun bayam harus tetap berada diatas 1 cm permukaan pelarut. (*usahakan chamber tidak terdapat gerakan atau gangguan selama beberapa waktu.
  13. Mengamati pergerakan pelarut pada fase diam (kertas saring), pelarut menyebarkan pigmen berbeda dari campuran dalam berbagai jarak.
  14. Melepaskan strip dengan hati - hatu ketika pelarut sudah naik sekitar 3/4 dari jalur ke atas strip. Kemudian biarkan kering.


Pengamatan :
Pigmen dalam strip kertas kromatografi kering menunjukkan empat pita/warna yang berbeda. Pigmen yang berbeda dapat diklarifikasikan dengan melihat hasil warna dadi proses kromatografi.



Perhitungan :
Nilai Rf dari masing - masing tempat pigment dapat dihitung dengan persamaan :
Mengukur jarak setiap pita pigmen dari tempat pemuatan dan juga jarak yang ditempuh oleh pelarut  Hitung nilai Rf menggunakan persamaan dan catat nilainya dalam sebuah tabel.
Hasil :
Pita pigmen kuning orange yang terdapat pada posisi paling atas, dalam pemisahan sesuai dengan karoten. Pita kuning yang muncul di bawahnya menunjukkam xantrofil. Dan yang ketiga yaitu pita pigmen hijau tua diatas mewakili klorofil A. Dan pita hijau kekuningan paling bawah adalah pita klorofil B.

Prediksi / Hipotesa : 
Daun bayam harus segar dan hijau. Chamber dan kertas harus berdiri tegak dan ujung kertas yang menjadi ujung harus berdiri berjarak 2-3 cm dari permukaan air.

Comments

Popular posts from this blog

STANDARISASI LARUTAN NaOH dan H2C2O4 secara ALKALIMETRI

TEORI KROMATOGRAFI KERTAS